Dewa embun Posted on 3 May 2010 by nDa 53 kau adalah kitab yang tak pernah mampu aku khatamkan Like Loading... Related
masyarakat kita mengenal kitab selalu identik dgn suci & religiusitas Jadi jgn mengundang kontroversi. Reply
Kau adalah orang.. yang malas membaca … *** nduk, mba’e bisa maca ora? π *** ya, karena aku hanya mengeja, tanpa mengerti makna Reply
hehe, ngerti sih tapi secara lugas, ntah makna kias apa yang disembunyikan dari puisi singkat diatas. Reply
@ Kang Vyan Naga2nya seh gak bisa Kang, ah tapi biarpun ndak bisa mbaca sing penting jago puisi *dijejelin bungkus promag* π Reply
susah mengkhatamkan, wong kitabnya setiap saat bertambah lembarannya. apalagi klo membacanya masih grotal-gratul Reply
bagaimana bisa mengkhatamkan, wong kitabnya setiap hari bertambah lembarannya. apalagi klo membacanya masih grotal-gratul Reply
Dewa Embun ? Kitab ? Khatam ? %$#^&()_%$# … hhmmm saya harus belajar lagi menajamkan intuisi saya ini … Salam saya nDa … Reply
komen tuk komentator pertama; wuihh masyarakat mana tuh yg gituu? eh kalo ngundang kontorversi cocoknya tuk hajtan nikah atau sunatan ya?? Reply
to Mey : dimana letak kontroversinya? kitab artinya buku tak harus sesuatu yang suci kecuali ditulis di belakangnya kitab suci π Reply
@Gerhana Coklat: iya saya tau klo kitab =buku tp ga smua orang berpikiran seperti kita. masyarakat kita pada umunya bila menyebut kitab, slalu identik dgn religiusitas & suci. ah, sudahlah…… Reply
Kau adalah embun yang tak mampu aku simpan tetapi kau adalah embun yang mampu membuatku terhanyut Reply
wah puisinya sungguh bermakna. sampai sampai mata ini serasa terpejam menikmati jatuhnya kata kata puisi tsb. nice gan Reply
bila mampu kau katamkan mengapa engkau tetap ada. maka katamkanlah ketika kau masih ada salam sehat selalu Reply
hmm aku adalah mimpi bagi orang yang bermimpi karena aku. met malam. kali ini aku menulis kata cinta lagi setelah lama tak menulis tentang cinta silahkan di klik di ketika-menulis-cinta-dilarang Reply
masyarakat kita mengenal
kitab selalu identik dgn suci & religiusitas
Jadi jgn mengundang kontroversi.
Mosok seh mbak? π
sini, Nda pinjemin ke bunda,
nanti bisa tamat deh π π
salam
diksinya bagus bos
cekak aos
Kau adalah orang..
yang malas membaca …
*** nduk, mba’e bisa maca ora? π
***
ya, karena aku hanya mengeja, tanpa mengerti makna
hehe, ngerti sih tapi secara lugas, ntah makna kias apa yang disembunyikan dari puisi singkat diatas.
Harus khatam… π
Ada aku pun menganyam makna
Mencoba lebih dalam, Bunda π
Ada yg anget nih Bunda
nanti kita 9antian membacanya
jadi bisa khatam baren9
*kaya tadarusan ituh loch he he*
@ Kang Vyan
Naga2nya seh gak bisa Kang, ah tapi biarpun ndak bisa mbaca sing penting jago puisi
*dijejelin bungkus promag* π
kita kaji bersama
mungkin bila waktu tak lagi berjalan, dengan sendirinya akan tamat ^_^
Podo..
waktu seumur hiduppun tak mampu menjelaskan tentang nya
hehehhee π
ini apaan sih maksudnya??
kitab = dunia ?
susah mengkhatamkan, wong kitabnya setiap saat bertambah lembarannya.
apalagi klo membacanya masih grotal-gratul
bagaimana bisa mengkhatamkan, wong kitabnya setiap hari bertambah lembarannya.
apalagi klo membacanya masih grotal-gratul
Dewa Embun ?
Kitab ?
Khatam ?
%$#^&()_%$# …
hhmmm saya harus belajar lagi menajamkan intuisi saya ini …
Salam saya nDa …
Salam buat Dewa Embunmu itu, Nda
mungkin dia mengenali aku π
komen tuk komentator pertama;
wuihh masyarakat mana tuh yg gituu?
eh kalo ngundang kontorversi cocoknya tuk hajtan nikah atau sunatan ya??
puisi singkat yg mungkin penuh makna..
*soktau.com.co.id.net*
to Mey : dimana letak kontroversinya?
kitab artinya buku
tak harus sesuatu yang suci
kecuali ditulis di belakangnya kitab suci
π
@Gerhana Coklat:
iya saya tau klo kitab =buku
tp ga smua orang berpikiran seperti kita.
masyarakat kita pada umunya bila menyebut kitab, slalu identik dgn religiusitas & suci. ah, sudahlah……
InsyaAllah pra Ramadhan … dah khatam … π
Kau adalah embun yang tak mampu aku simpan
tetapi kau adalah embun yang mampu membuatku terhanyut
yang mana ya hehehe
Dewa embun
Saat siang ada di mana? π
wah puisinya sungguh bermakna. sampai sampai mata ini serasa terpejam menikmati jatuhnya kata kata puisi tsb. nice gan
bener mba,
wahhh
mesti kitabnya ilusi nuy
atau gak bisa dipegang
makanya gag bisa dikhatamkan heheh
π
hem …
kapan ada waktu bisa mengkhatamkannya
kitabnya ditutup dulu nDa
kita buka yang baru ajaaa π
bila mampu kau katamkan mengapa engkau tetap ada.
maka katamkanlah ketika kau masih ada
salam sehat selalu
Seingetku, khatam akan buku bacaan alqur’an itu 3 kali. Alhamdulillah π
keren …
seingkat padat dan berisi …
kitab apakah itu?
singkat padat dan saia gag ngerti maksudnya
Oooooo….
apa ya maksudnya???
ga bisa dikhatamkan-nya karena apa? terlalu sulit?
selanjuntnya ???
oh,
blog walking π
kitabnya tebel banget kali ya sampe” susah ditamatin
kalo bisa c harus khatam…
titip salam aja deh buat si dewa
hmm aku adalah mimpi bagi orang yang bermimpi karena aku.
met malam. kali ini aku menulis kata cinta lagi setelah lama tak menulis tentang cinta silahkan di klik di ketika-menulis-cinta-dilarang
salam kenal π
Dewa Embunnya sapa ya?
hayo..hayo…
hihihihih iya nih moga2 gue hihihi π
puisi yang minimalis… i like it
Betul sesungguhnya semua kita tidak akan pernah mampu mengkhatamkannya….lam kenal…
Pingback: Nyok, Silaturahim… (lanjuuuuttttβ¦..) « Oyen punya cerita